Pages

Sabtu, 05 Juli 2014

dari Rys ke Tri



Dear Tri,

Apa kabarmu disana? Aku disini merindukanmu. Apakah kau tak tahu aku sangat ingin bertemu denganmu? Oh ya, hubungan kita sudah sebulan ya, tak terasa. Terima kasih sudah mengingatkanku. Kak, aku ingin bercerita tentang KITA tentang cinta kita  yang berbeda dari yang lain.

Kadang ketika aku berkumpul dengan temanku, duduk santai mengobrol ringan. Mereka kadang menceritakan pacar mereka masing-masing, bercerita tentang kencan mereka, berbagi tentang menyikapi pasangan dalam suatu hubungan.

Aku sangat ingin ikut bercerita, sangat ingin bercerita tentangmu . Tentang kita, tentang pacaran kita, tentang masa sulit kita, tentang masa senang kita, aku juga ingin berbagi dengan teman-temanku.
Tapi aku segera sadar tamparan kenyataan begitu sakit untukku, aku sadar kita punya hubungan yang “istimewa” dan tak satu pun orang akan mengerti kecuali kita. Aku tahu semua akan indah pada waktunya, tapi kita berbeda.  Aku dan kamu tak akan pernah bersama sampai kapan pun, aku hanya ingin menikmati waktu itu. Ingin menghabiskan waktu bersamamu sampai nanti waktu kita akan habis.

Aku tahu kita adalah pelanggar, kita terlewat tapi apalah artinya semua kita saling menyayangi. Aku sering menangis jika tak mendengar kabarmu, terdengar cengeng untukku tapi itulah rasa sayangku. Entah aku menyayangimu atau malah lebih jauh jatuh mencintaimu.

Aku sedikit kecewa dengan waktu, karena hanya dia yang bisa memisahkan kita. Aku juga kecewa dengan cinta karena kita satu dalam perbedaan yang istimewa. Aku kecewa dengan semua rasa yang aku rasakan sekarang mengapa harus aku rasakan dan akan hilang dengan rasa sakit.

Aku kadang tersenyum ketika kau mengatakan aku baik, kamu gemes, kamu ngangenin, dan bla bla yang bisa membuatku kadang merasa seperti orang paling bahagia didunia ini. Apakah kamu tahu kadang aku membangakanmu dihadapan teman-temanku? Aku bahagia meski kau harus aku rahasiakan.

Kak, aku takut waktu itu segera datang  merampas kesempatan kita. Aku takut jika cinta pun akan hilang dari perbedaan istimewa kita. Aku hanya berdoa kepada Tuhan, aku pelanggarmu Tuhan, ijinkan aku menikmati dosa ini  sebentar saja, jika kau ingin mengambil kesenangan ini, ambillah dengan lembut tak memaksa  dan tak menyakitkan bagi kami.

 kak, aku sudahi dulu surat ini. Aku selalu mencintaimu, menyayangimu, dan merindukanmu sama seperti kakak kepada ku. Jika memang kita masih ada sedikit waktu, jadikanlah ini yang terakhir bagi KITA untuk menjadi pelanggar seperti ini, aku ingin kita menjadi penurut yang akan dicintai Tuhan.


With Love
Rys 


Pasangkayu
5 Juli 2014
Pukul 23.12 
Ahmad Haris Mirta

0 komentar:

Posting Komentar