Rantau Pengikat Janji
Aku
masih berdiri di perbatasan desa ini, menunggu dia yang merantau di kota orang
menuntut ilmu, mungkin hari ini dia akan kembali. Aku masih menatap jalan raya
menunggu deruman motornya, aku sedikit ragu apakah dia pulang atau tidak. Aku
memandangi megah senja ini menunggu dia, pemuda yang memilihku untuk
menemaninya beberapa tahun ini. Aku masih berharap hari ini dia pulang dan
menemuiku untuk sekedar bertanya kabar atau apalah, aku merindukannya. Aku
melihat megah telah berganti kelam, aku menunduk dan berjalan pulang pulang ke
desa, mungkin dia tidak pulang hari ini. Belum ada seratus meter kakiku
meninggalkan batas desa, deruman motordan teriakan pemuda yang kurindukan
terdengar,