Pages

Selasa, 21 Februari 2017

Salah



Salah

Aku masih terdiam untuk sekian kalinya ketika harus menunggu sesuatu yang menurutku sangat menyebalkan, ahhh kenapa harus menunggu rapat senat ini! Aku meracau dalam hati, sesekali nafasku yang memburu kehembus dengan kuat. Aku harus menunggu, belum lagi harus masuk untuk mata kuliah selanjutnya. Kapan istirahatmu?
“Woy, hans. Jadi gak sih rapat hari ini?” tanya Rue
“Iya, jadi tunggu kak Pratama ada pertemuan dengan senat universitas”
“Wee, Lama benar. Aku sudah tinggal disini selam 2 jam tanpa ada pergerakan dan kegiatan. Lebih baik aku pulang” Ratna membuka suaranya
“Rat, sabar lah. Pasti jadi rapat kok. Tunggu kak Pratama yah.”
“Terserah, aku lapar. Rue, kalo Hans masuk kita makan di kantin ya”
“Iya, Hans masuk jam 3. Sebentar lagi berarti”
“Ok, aku pinjam ponselmu, aku mau buka Snapchat yah”
“Ok, Hans”
Aku bermain snapchat dengan malas-malasan sesekali melihat snapchat orang lain, sampai akhirnya aku melihat bu lisa masuk ke dalam kelas, aku berlari dan berpamitan pada yang lain.
Selam sejam didalam kelas, seperti biasa perhatian terhadap dosen harus selalu siaga. Kau tahu kan resiko jika tidak memperhatikan, bisa saja ada kuis mendadak atau sejenisnya. Dan itu membuatmu terlihat bodoh! Oh tidak, aku sangat tidak menyukai itu. Setelah berlalu sejam yang penuh materi yang membuatmu fokus, aku memutuskan untuk menemui Ratna dan Rue,
            “Hans, maaf ya. Tadi Snapchatmu tidak sengaja terpakai, aku kira tadi akunku”
            “Oh, tidak apa kok. Memangnya kenapa? Tidak ada yang peduli kok”
            “Haha, kabar baiknya snapchat tadi, aku berfoto dengan Ratna”
            “Apa? Serius? Dia tidak keberatan?”
            “Hm, tadi dia bilang nyuruh aku kasi tau ke kamu kalo hapus aja. Tapi aku lihat kamu tidak akan mengahpus foto itu kan?”
            “Iya, iya. Aku tidak akan menghapusnya.”
            “Sudah ketebak Hans, Oh ya semoga dia leboh peka yah. Hahahha!” Rue tertawa
            “Ok, terima kasih doa dan sedikit sindirannya” Aku menimpalinya
Aku merasa senang dengan hal ini, bagaimana mungkin hanya berfoto di akun sosial media bisa membuat aku menjadi orang kegirangan. Lihat saja wajahku, senang dan bersemu merah. Sesekali aku mengecek snapgramku dan melihat senyumnya, oh sebatas ini saja bisa membuatku senang. Tidak ada hal lain. Kesalahan mengunggah gambar bisa membuatku senang,  salah besar jika harus marah karena kesalahan. Karena terkadang kesalahan bisa membuatmu senang seperti yang terjadi padaku. Salah unggah, tapi mengundang kebahagiaan. Ah sudahlah......


Palu,21 Februari 2017
Ahmad Haris Mirta 

0 komentar:

Posting Komentar